Selasa, 04 Oktober 2011

Panglima Divisi VIII Garuda – Panglima Sriwijaya Yang Pertama

Di BUKU PERINGATAN HARI ULANG TAHUN SRIWIDJAJA KE XVI – yang di terbitkan oleh: KOMANDO MILITER IV/SRIWIDJAJA – Kolonel Muhammad Nuh,  mantan Panglima Divisi VIII memberi kata sambutan sebagai berikut
Transkrip pidato Kolonel Muhammad Nuh di atas dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

H A R I   S R I W I J A Y A

Pada tanggal 25 Agustus ini kita merayakan hari Sriwijaya, yaitu hari bangkitnya persatu-paduan tenaga masyarakat dalam mempertahankan Proklamasi 17 Agustus didaerah Sumatra Selatan ini. Setelah 16 tahun barulah kita rayakan secara resmi, kita jadikan hari nya peringatan. Tentu telah banyak pada waktu ini orang-orang yang tidak ingat lagi kejadian-kejadian yang sebenarnya, suatu hal yang dapat dimengerti oleh karena waktunya telah lama juga.

Berhasilnya kita, seperti dikatakan oleh Panglima dalam pidatonya, mempertahankan Proklamasi di daerah ini dengan hanya petenjuk-petenjuk umum saja dari pusat, menunjukkan telah adanya di daerah ini kematengan semangat dan tekad sebelum tanggal bersejarah itu. Kematengan semangat dan tekad ini telah tersiar luas dikalangan masyarakat, terutama dikalangan pemudanya, yang jauh sebelumnya tanggal ini telah mengadakan usaha dan gerakan teratur untuk melaksanakan cita-cita Indonesia Merdeka Ciptaan sendiri, biar direbut dari tangan siapapun, biar berhadapan dengan kekuatan dan kekuasaan manapun juga.

Siksaan fisik dan mental yang dilakukan Jepang kepada bangsa Indonesia disertai dengan latihan militer yang diberikan Jepang kepada pemuda Indonesia, yang dimaksudkan untuk membantu usaha perang Jepang, yaitu cita-cita “Hakko Ittjiu” yang bermakna delapan penjuru dunia dibawah satu atap yakni atap Jepang membikin pemuda-pemuda Indonesia itu lekas sekali didalam semangat dan tekad. Almarhum Baay Salim (bapaknya Emil Salim-penulis) pernah berkata kepada penulis: “Jika ada kesempatan untuk mendapat latihan militer secara massaal dipergunakan, apa ia dinamakan milisi ataupun tentara sukarela, latihan militer secara massaal akan memberikan kepada kamu pemuda keyakinan pada diri sendiri, dan bila kamu telah mempunyai keyakinan pada diri sendiri laksana baja, maka tidak suatupun yang dapat merintangi untuk mencapai kemerdekaan.” Demikian almarhum Baay Salim.

Dan sungguh tepat katanya itu. Dimana kesatuan Gyu-Gun (Tentara Sukarela) dikumpulkan dalam jumlah yang besar, disitu timbul gerakan-gerakan yang sungguh-sungguh dan teratur untuk mengambil oper kekuasaan dari siapapun juga, baik dia Jepang, Inggris atau Belanda. Disitu dalam asrama-asrama itu, sebelum 25 Agustus, sebelum 17 Agustus pemuda-pemuda itu telah berpikir, berbuat dan berusaha seakan-akan Negara Indonesia Merdeka itu telah ada, Tentara Nasional itu telah merupakan suatu kenyataan.

Seperti saya katakan diatas setelah 16 tahun baharulah kita memperingati hari Sriwijaya. Bahan-bahan sejarah seperti yang saya sebutkan diatas tadi bertambah lama bertambah dilupakan, bertambah lama bertambah sukar didapat, padahal bukanlah kita sependapat, bahwa tujuan memperingati hari Sriwijaya, bukan hanya untuk memperingati jasa-jasa dari segolongan atau beberapa tokoh penting saja, melainkan untuk memelihara dan menyempurnakan semangat serta tindakan segenap masyarakat. Berarti sekaligus memberikan sumbangan yang tidak ternilaikan bagi konfrontasi dalam segala bidang dengan Belanda dewasi ini, dan bagi Pembangunan Semesta Berencana yang kita laksanakan sekarang ini. Oleh karena itu alangkah baiknya kalau diadakan usaha terpimpin untuk menggali semuanya itu dari kandungan sejarah.
Sekianlah kata sambutan saya pada hari peringatan Hari Sriwijaya ini.

                                                            Ex. Panglima Divisi Garuda VIII
                                                                         (ex. Kol. M. Nuh)       

         Pidato radio Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia Jenderal Soedirman pada 26 Desember 1946 antara lain mencanangkan bahaya yang segera datang dari pihak Belanda. Pak Dirman memerintahkan agar seluruh jajaran Angkatan Perang Republik Indonesia selalu waspada dan siap siaga, selanjutnya Pak Dirman mengamanatkan: “Tidak cukup pula kita hadapi dengan perundingan-perundingan atau dengan protes belaka. Kenyataan harus sanggup dan mesti kita hadapi dengan kenyataan. Bilamanakah kita menjalankan kesanggupan itu? Jawabannya, sekarang inilah saatnya.”
          Melihat perkembangan dan situasi perundingan antara Belanda dan pemerintah Indonesia yang alot, pihak Belanda mengartikan pidato Jenderal Soedirman itu sebagai suatau perintah untuk menyerang mereka, dengan menutupi kenyataan bahwa justru merekalah yang melakukan serangan dan provokasi terhadap persetujuan genjatan senjata yang telah disepakati di perjanjian Linggarjati.
         Markas Komandemen Sumatra di Bukit Tinggi, Kolonel Muhammad Nuh sebagai Kepala Staf Komandemen Sumatra dan Jenderal Soehardjo sebagai Panglima Komandemen Sumatra mengadakan rapat dan memutuskan reorganisasi tentara di Sumatra Selatan. Keputusan rapat tersebut adalah, reorganisasi tentara di Sumatra Selatan menjadi Sub Komandemen Sumatra Selatan (Subkoss) dan di tetapkan Kolonel Simbolon sebagai Komandan. Subkoss berkekuatan dua divisi yang terdiri dari divisi satu berkedudukan di Lahat di bawah Komandan Kolonel Barlian, dan divisi dua berkedudukan di kota Palembang dengan Komandan Kolonel Bambang Utoyo. Dalam kesibukan reorganisasi di kalangan militer Indonesia pada penghujung 1946 itu rupanya memberi peluang kepada tentara Belanda meningkatkan provokasi di kota Palembang.
         Provokasi tentara Belanda terus meningkat. Pada saat Letnan Satu Rivai melintas mengendarai sepeda motor di depan rumah sakit Charitas dalam tugas inspeksi, tiba-tiba rentetan tembakan di arahkan ke dirinya. Letnan Rivai luka parah terkena tembakan. Segera tentara yang ada di sekitar situ memberikan pertolongan. Rivai dibawa ke rumah sakit darurat yang berada di bekas gedung sekolah di jalan Indrapura. Di sana ia mendapat pertolongan yang langsung diberikan oleh Kepala Rumah Sakit darurat, Mayor (titular) Dokter Ibnu Sutowo ia adalah Perwira Kesehatan Sub-Komandemen Sumatra Selatan. Nyawa Letnan Rivai tidak tertolong akibat luka tembak yang tepat mengenai organ vital. Ia gugur sebagai bunga bangsa pada 29 Desember 1946. Peristiwa ini bagaikan mercon yang tersulut, semua pasukan menyebar dan mengurung kubu pertahanan Belanda di semua lokasi, sebagai entry point terjadinya “Perang Semesta Lima Hari di Palembang”, mulai 1 Januari sampai dengan 5 Januari 1947. Peristiwa heroik ini sudah ditulis diberbagai buku, salah satunya oleh Kolonel Abi Hasan Said, “Bumi Sriwijaya Bersimbah Darah” – Perjuangan Rakyat Semesta menegakkan Republik Indonesia di ujung selatan Sumatra. (1)
         Untuk merundingkan penghentian tembak menembak di kota Palembang, pemerintah pusat mengirim Menteri Kemakmuran Dr. A.K. Gani. Ia datang menumpang pesawat Amphibi Belanda (Catalina) yang mendarat di sungai Musi di Plaju. Dr. A.K. Gani didampingi Dr. M Isa, Gubernur Muda Sumatra Selatan, Komandan Divisi II Kolonel Bambang Utoyo dan Wali Kota Palembang R Manan. Perundingan di lakukan oleh Staf Divisi 7 tentara Belanda Kolonel Mollinger di dalam Benteng Kuto Besak. Perundingan berjalan alot dan akhirnya diputuskan tentara Indonesia “mundur 20 kilometer ke luar kota Palembang”. Walaupun sebetulnya Tentara Indonesia tidak bisa menerima hasil perundingan, sebagai prajurit yang patuh pada apa yang telah diputuskan atasan, dengan berat mereka melaksanakan keputusan perundingan itu.
         Dalam garis demarkasi 20 km. di luar kota Palembang, Divisi Garuda II dan Resimen XV mengalami perubahan. Untuk menghadapi kemungkinan serangan pasukan Belanda melalui sungai-sungai (Musi, Ogang, Komering, Lematang), melalui jalan darat (Palembang – Sekayu, Palembang – Prabumulih, Palembang – Kayu Agung, dan jalan kereta api (Palembang – Kertapati – Prabumulih). Mengingat medan yang semakin luas maka usaha selanjutnya ialah mengkonsolidasi organisasi, logistik serta taktik dan strategis. Maka di adakan reformasi/reorganisasi TRI di Sumatra Selatan pada 10 Januari 1947. Sub. Komandemen di hapuskan dan dilebur menjadi satu divisi di beri nama Divisi VIII Garuda yang membawahi 3 Resimen, 1 Brigade Pertempuran Garuda Merah, di tambah 1 Batalyon Istimewa Garuda Merah.

Transkrip acara malam kekeluargaan, keluarga besar Corps Sriwijaya Cabang Jakarta tgl 14-9-1968 di Wisma Warta Jakarta.


CORPS SRIWIDJAJA           TERTIP ATJARA MALAM
                           KEKELUARGAAN. KELUARGA SUB KOMANDO PEMBINA CORPS  CORPS SRIWIDJAJA TJABANG
TJABANG DJAKARTA            DJAKARTA TGL 14-9-1968
                           DI WISMA WARTA DJAKARTA
                           ------------------------

I. Djam 19.45    Para Undangan sudah siap di tempat
II.Djam 20.00    Kata pembukaan Ketua Panitya oleh
                 Dany Effendy.
III. Djam 20.05  Sambutan KETUA CORPS SRIWIDJAJA
                 TJABANG DJAKARTA Bapak MAJOR
                 DJENDERAL ALAMSYAH.
IV. Djam 20.20   Amanat  PANGLIMA ANGKATAN DARAT
                 Bapak DJENDERAL M PANGABEAN
V.  Djam 20.30   Utjapan Selamat (berdjabat tangan)
                 Para undangan kepada Bapak2
                 Beserta Ibu masing2 :
1.           Bapak Djenderal M Pangabean sebagai sesepuh CORPS SRIWIDJAJA.
2.           Bapak MajDjen ALAMSYAH disamping sebagai KETUA UMUM CORPS TJABANG DJAKARTA juga sebagai sesepuh dari CORPS SRIWIDJAJA.
3.           Bapak KOL. PURNA. MUHAMMAD NUH sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA yang pertama.
4.           Bapak BRIGDJEN HASAN KASIM sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA kedua.
5.           Bapak KOL. PURNA. M. SIMBOLON sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA ketiga.
6.           Bapak MAJDJEN PURNA. BAMBANG UTOJO sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA keempat.
7.           Bapak MAJDJEN R.A. KOSASIH sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA kelima.
8.           Bapak MAJDJEN Dr. IBNU SOETOWO sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA keenam.
9.           Bapak KOL. PURNA. BARLIAN sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA ketudjuh.
10.     Bapak BRIGDJEN HARUN SOHAR sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA kedelapan.
11.     Bapak MAJDJEN MAKMUN MUROD sebagai PANGLIMA SRIWIDJAJA kesembilan.

VI.Djam21.30  Malam kekeluargaan/Keseniaan/Hidangan
VII Djam 23.00  S e l e s a I


TJATATAN
--------             DJAKARTA, 13 SEPTEMBER 1968
Keterangan tempat           A.N. KETUA PANITYA
Lihat lampiran                 PA PROTOCOOL




                          H. DJOESMAN
                        ---------------
                     MAJOR INF. NRP:286713


Struktur Komando DIVISI VIII GARUDA – dikutip dari buku: KENANGAN TIGA PULUH TAHUN – KOMANDO DAERAH MILITER IV SRIWIJAYA – oleh SEJARAH MILITER DAERAH MILITER IV SRIWIJAYA, sebagai berikut:

DIVISI VIII GARUDA (LAHAT)

1.   Muhammad Nuh - Kolonel            Panglima Divisi VIII Garuda                         
                                                                                     (pertama)
2.   M Simbolon            - Kolonel              Panglima Divisi VIII Garuda
                                                                                       (kedua)
3.   Nusirwan                 - Kapten           Ajudan
4.   Barlian                             - Kolonel            Kepala Staf
5.   Sai Husin                        - Mayor               Yon Genie
6.   Darko                     - Mayor                Persenjataan
7.   Kurchie                            - Kapten             Perhubungan
8.        -                               -                           Intendance
9.   Anwar                    - Mayor                Keuangan
10. Arsyad                             - Mayor               Siasat
11. Sawaluddin           - Kapten             Siasat
12. Umar Said              - Mayor                Penerangan
13. Hamid                    - Mayor
14. Thalib                      - Kapten             Perhubungan
15. Nawawi                 - Kapten             Operasi
16. N.S. Effendi            - Let. Kol              Organisasi
17. P. Hutagalung      - Mayor               Personalia
18. Umar Ibrohi           - Kapten             Kepala Sekretariaat
19. Neva Hanaviah  - Kapten             Angkutan
20. Dr. Ibnu Sutowo    - Let. Kol.            D.K.T.
21. Syafe’I                             - Kapten             Latihan
22. Hamid Jemair       - Kapten             Detasemen
23. Muchizar               - Kapten             Detasemen
24. Jusuf                       - Mayor                 P.T.
25. Kiswoto                   - Mayor               Dinas Istimewa

BRIGADE PERTEMPURAN GARUDA MERAH PRABUMULIH

1.   Bambang Utoyo            Kolonel               Komandan Brigade
2.   Rusnawi                           Kapten               Ajudan
3.   M.S. Siregar                     Ltd.                      Ajudan
4.   Alamsyah                       Kapten               Kepala Staf
5.   Z. Abidin Ning                 Let. Kol.               Kepala Staf
6.   Alamsyah                        Lts.                       C.M.A.
8.   Idham Danal                           Kapten               Intendance
9.   Dulhak                                       Kapten               Detasemen
10.       -                                         -                     Genie/Phb.
11. R. Abdullah                    Kapten               Angkutan
12. Winarto                                     Lts.                       P.T.
13. Nungcik Has                            Ltd.                      Sekretariat
14         -                                         -                          Penerangan
15. Nawawi                           Kapten               Urusan Terr.
16. Sunardi D.M.                            Lts.                       Personalia
17. Saranggi                         Mayor                 Organisasi


RESIMEN 44 TANJUNG RAJA

1.   Rasyad Nawawi            Mayor                 Komandan Resimen 44
2.   Mukti                                Let Muda           Ajudan
3.   Anwar Arsyad               Kapten               Kepala Staf
4.   B.T. Tobing                       Ltd.                      Operasi
5.   Sarnubi Said                            Let. Muda           Siasat
6.   Malik Helmi                      Let. Muda           Penerangan
7.   Munzir                              Kapten               Intendence
8.   Syamsudin                      Ltd.                      Sekretariat
9.   Amin                                Ltd.                      P.T.
10. Mukti                                Ltd.                      Organisasi

YON 32 TANJUNG SEJARO

1.   Makmun Murod               Kapten             Dan Yon 32 Tg. Sejaro
2.   Malik                                   Kapten             Dan Yon 32 Tg. Sejaro
3.   Ryacudu                            Kapten             Dan Yon 32 Tg. Sejaro

YON 34 SIRAH PULAU PADANG

1. Sumadinata            Kapten               Dan Yon 34 S.P. Padang
2. Robani                     Kapten               Dan Yon 34 S.P. Padang



YON 36 KAYU AGUNG

1. Sanaf                        Kapten               Dan Yon 36 Kayu Agung

RESIMEN 45 PRABUMULIH

1.   Dani Effendi          Mayor                 Dan Res. 45 Prabumulih
2.   Muchtar                           Ltd                      Ajudan
3.   Usman Bakar                  Kapten               Kepala Staf (pertama)
4.   Mahyudin              Kapten               Kepala Staf (kedua)
5.   Nurdin                    Let. Muda          Operasi
6.   Iteh                         Let. Muda          Siasat
7.   Ilyas                        Ltd.                      Detasemen
8.   Ibrahim Nasution Ltd.                      Organisasi
9.   Muhammad Usman.Let. Muda               Personalia
10. Winarto                            Lts.                       P.T.
11.  -                                        -                           Persenjataan
12. Hidayat                           Let. Muda          Angkutan

YON ANTI UDARA

1. Dani Effendi            Mayor                             Dan Yon

ALRI

1. Saroinsong                        Kapten               Dan ALRI

YON 30 SEKAYU

1. Animan Achyat               Kapten               Dan Yon

RESIMEN 41 TANJUNG KARANG

1.   Arief                        Let. Kol.               Dan Res. 41 tg. Karang
2.   Maris                       Ltd.                      Ajudan
3.   Nurdin                    Mayor                 Kepala Staf
4.   Muchizar                Kapten               Organisasi/Operasi
5.   Kasim                      Ltd.                      Siasat
6.   R.A. Badarudin       Ltd.                    Sekretariat
7.   Maris                       Ltd.                      Detasemen
8.   M. Harun                Kapten               Intendance
9.   Rusnawi                 Kapten               P.T.
10. Daud                      Kapten               P.T.

YON 1 TANJUNG KARANG

1. Ismail Husin              Mayor                 Dan Yon I Tg. Karang

YON II KOTABUMI

1. Harun Hadimarto   Mayor                 Dan Yon II Kotabumi

YON III BATURAJA

1. Sukardi Hamdani   Mayor                 Dan Yon III Baturaja

RESIMEN 42 BENGKULU

1.   Z. Abidin Ning                 Let. Kol.               Dan Res. Bengkulu
2.   Marzuki                            Mayor                         -
3.   Fadlul                                Lts.                       Ajudan
4.   Zen Rani                           Mayor                 Kepala Staf
5.   A. Ibrahim                       Kapten               Operasi/Org.
6.   Hasbulah Bakri              Lts.                       Siasat
7.   -                                            -                        Sekretariat
8.   Harun Alikera                 Lts.                       Intendance
9.   Sulaiman                          Lts.                       Keuangan
10. Mahmud                         Lts.                       Perhubungan
11. Anwar K.M.                     Kapten               Angkuatn
12. Z Abidin                           Lts.                       Pionir
13. Daud                                Kapten               P.T.
14. Usman Yusuf                             Lts.                       P.T.

YON CURUP

1. Wahab Sarobu               Kapten                 Dan Yon Curup
2. Salim Batubara                Kapten               Dan Yon Curup

YON BENGKULU

1. Burhan Dahri                    Mayor                 Dan Yon Bengkulu

RESIMEN 43 JAMBI

1.   Abunjani                         Kolonel               Dan Res. 43 Jambi
2.   Lis Rachman                            Lts.                       Ajudan
3.   Marzuki                            Mayor                 Kepala Staf
4.   Brori Mansyur                  Mayor                 Kepala Staf
5.   Hasyim                                       Kapten               Operasi/Org.
6.   Kukuh                              Kapten               Operasi/Org.
7.   Zen Rani                          Mayor                 Operasi/Org.
8.   Hartono                           Lts.                       Perhubungan
9.   Muryadi                           Kapten               Perhubungan
10. Kosasih Kosim                  Kapten               Perhubungan
11. Aman                              Lts.                       Siasat
12. Roni                                  Lts.                       Siasat
13. Nawawi                           Ltd.                      Siasat
14. Sukimin                             Kapten               Personalia
15. Nur Nasution                            Kapten               P.T.
16. Sumardi                           Ltd.                      P.T.
17. H. Usman Jusuf               Lts.                       P.T.
18. Ismail Arifin                      Kapten               Penerangan
19. H. Ibrahim                       Mayor                 Peng.Masyarakat
20. Nur Muhammad           Lts.                       Keuangan
21. Kukuh                              Kapten               Persenjataan
22. H. Hasan                         Kapten                  -
23. Abdullah Rachman               Lts.                       Detasemen
24. R. Tahir                                      Lts.                       Sekretariat
25. Dr. Nusmir                        Kapten               Kesehatan

YON 1 TEMPINO

1. Hasyim                               Kapten               Dan Yon 1 Tempino
2. Darko                                 Kapten               Dan Yon 1 Tempino

YON II JAMBI

1. Riva’I                                 Mayor                 Dan Yon II Jambi

YON III SAROLANGUN                  

1. M. Teguh                           Kapten               Dan Yon III Srlgn

KIE MERDEKA MA. TEMBESI

1. Ramli                                  Kapten                Dan Kie Merdeka

         Setelah pertempuran 5 hari 5 malam (1 hingga 5 Januari 1947) di Palembang yang kemudian diadakan  perundingan dengan Belanda. Hasilnya, tentara Indonesia harus mundur sejauh 20 km. dari kota Palembang. Pada 10 Januari 1947, sebagai Kepala Staf Komandemen Sumatra yang berkedudukan di Bukit Tinggi, bapak diangkat sebagai Panglima Divisi VIII Garuda yang bermarkas di kota Lahat. Struktur organisasi dan personil Komando Divisi VIII Garuda di atas, di kutip dari buku “Kenangan Tiga Puluh Tahun Komando Daerah Militer IV Sriwijaya – Oleh: Sejarah Militer Daerah Militer IV Sriwijaya.” Lingkup territorial Divisi VIII Garuda meliputi daerah Lampung, Sumsel, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung, sama dengan teritorial Kodam II Sriwijaya sekarang ini. Sebagai Panglima Divisi VIII Garuda dengan cakupan teritorial tersebut diatas, pada lampiran undangan  malam kekeluargaan Korps Sriwijaya Cabang Jakarta pada 14 – 9- 1968, Kolonel Muhammad NUH ditulis sebagai Panglima Sriwijaya yang pertama.                                                 
         Pada Mei 1947, Kolonel Muhammad Nuh di tempatkan di Ibukota Republik Yogyakarta, sebagai Opsir Penghubung Panglima Besar dengan Panglima Komandemen Sumatra. Pada hari ulang tahun Kodam Sriwijaya ke 16, bapak memberi kata sambutan di buku peringatan sebagai ex Panglima Divisi Garuda VIII. Yang menggantikan bapak Kolonel M Simbolon. Penugasan di Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat (MBTKR) di Yogyakarta membuat bapak dapat langsung berhubungan dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Kepala Staf Umum TKR Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo.

4 komentar:

  1. terima kasih bahwa rakyat Palembang telah mengulang kembali jaman sutan mahmud Badaruddin II pada masanya, namun untuk pergolakan di seberang ulu Khususnya Batalion 34/XV Divisi Garuda tgl 1 s/d 15 Januari 1947 tidak tercover padahal pra tgl 1 tsb atau tl31 Desember 46 kapal belanda berhasil ditenggelamkan oleh Dan Yon 34 Kapten Denmas, untuk lebih lanjut satya ada catatan Sejarahnya yg ditulis langsung oleh Ybs. karena Alm adalah Ayah Saya.dimana saya harus menghubungi nya? biar sejarahnya lengkap.

    BalasHapus
  2. saya bingung kapan waktu tewasnya letnan satu rivai nampaknya masih kontroversi, karna saya baca di buku " bumi sriwijaya bersimbah darah" letnan satu rivai tewas hari ke-3 perang 5 hari 5 malam (03 januari 1947).

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo saya gak salah saya pernah baca, coba baca "sejarah perjuangan subkoss garuda" di perpustakaan daerah lantai 2. maaf kalo judul bukunya gak begitu lengkap. kebanyakan isi buku tersebut kontribusi dari pak Kapten Sanaf.

      Hapus
    2. maaf ini judul bukunya "
      Sejarah dan peranan Subkoss dalam perjuangan rakyat Sumbagsel, 1945-1950"

      Hapus